Tentang Inovasi Ventilator, Bagaimana Peran Pentingnya untuk Pasien Covid-19
BPFK Surabaya – Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama satu tahun, namun Indonesia masih dalam perjuangannya melawan virus yang mulai masuk sejak Maret tahun lalu ini. Data terakhir dari Kementerian Kesehatan per Maret 2021, kasus Covid-19 di Indonesia telah menembus angka 1,3 juta dengan angka kematian mencapai lebih dari 36,000 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih membutuhkan banyak inovasi kesehatan untuk dapat segera melewati pandemi ini.
Selain alat pendeteksi Covid-19, pemerintah Indonesia juga mendukung terciptanya inovasi alat penanganan pasien Covid-19. Salah satunya ventilator yang menjadi kebutuhan krusial untuk upaya penyelamatan pasien Covid-19.
Ventilator merupakan alat bantu napas bagi pasien yang mengalami gagal napas. Alat ini digunakan untuk membantu kinerja paru-paru pasien dalam melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Untuk kondisi tertentu seperti keadaan darurat saat ini, ventilator yang digunakan dapat berupa emergency ventilator. Dalam tulisan Ketua Tim Uji Produk Alat Kesehatan BPFK Surabaya, Tri Dedi Setyawan, tentang standar uji klinis ventilator dijelaskan bahwa emergency ventilator biasanya digunakan dalam kondisi darurat ketika ventilator yang dimiliki rumah sakit sudah tidak mampu menampung kebutuhan pasien.
Pada kondisi pandemi saat ini, banyak inovasi ventilator produksi lokal yang biasanya sudah disesuaikan dengan bahan baku yang tersedia di dalam negeri. Namun demikian, pada produksinya tetap memperhatikan standar SNI dan ISO sehingga peran pendampingan dari BPFK sangat diperlukan. Selain itu, sebelum dapat dikomersilkan, ventilator tersebut juga harus melewati beberapa tahap pengujian. Baik pengujian performansi dari BPFK seperti pengujian keselamatan listrik, pengujian visual, pengujian keandalan, pengujian kinerja maupun uji klinis dari Tim Uji Klinis Kementerian Kesehatan RI.
Dengan adanya inovasi-inovasi alat kesehatan produksi lokal yang menunjang penanganan Covid-19 dalam negeri, diharapkan dapat mempercepat penanganan pasien Covid-19 dan tentunya membantu pemerintah mengurangi ketergantungan alat kesehatan impor terutama ventilator yang membutuhkan biaya tinggi.